Translate

Selasa, 29 September 2015

Menulis Aksara Jawa pada Abiword 3.0.1

Hasil yang tampak pada layar laptop adalah sebagai berikut:


Font yang digunakan adalah font unicode TuladhaJejeg_gr.ttf dari blog-nya Bapak R.S. Wihananto. Terimakasih kepada beliau yang telah bersusah payah men-setting font ini agar sesuai dengan tatacara penulisan aksara jawa standar di Indonesia.
Perbedaannya dengan font javatext.ttf yang di-impor dari sistem font Windouse 8.1 adalah sebagai berikut


Terlihat pada gambar di atas, pada dua kalimat pertama tidak ada masalah untuk penulisan dua bunyi konsonan mati. Namun untuk dua kalimat pengujian terakhir,  dimana terdapat tiga bunyi konsonan mati, font javatext.ttf belum dapat menyesuaikannya. Pada kombinasi aksara yang berwarna merah terlihat menumpuk dan yang berwarna ungu bergeser ke kiri.

Install Mutt pada Lubuntu 15.04-desktop-amd64

Mail User Agent - MUA : Mutt
Mail Transfer Agent - MTA (incoming) : Fetchmail
Mail Delivery Agent - MDA : Postfix
Mail Transfer Agent - MTA (outgoing) : Postfix
(Pengertian dan perkembangan dari masing-masing item di atas silakan cari sendiri di internet)

Download dan Install Paket

lubuntu@lubuntu:~$ sudo apt-get install mutt
...
The following extra packages will be installed:
  libtokyocabinet9 postfix
...
The following NEW packages will be installed:
  libtokyocabinet9 mutt postfix
...

lubuntu@lubuntu:~$ sudo apt-get install fetchmail

Setting file konfigurasi

File : .fetchmailrc
Lokasi: /home/lubuntu
Mail Server: Outlook.com
Mail Protocol: POP3
Keterangan: bila file ini belum ada buat dengan vi atau leafpad
lalu ubah permission-nya menjadi 0700 dengan: sudo chmod 700 ~/.fetchmailrc
Isi file:
#======================================================#
poll pop3.live.com with protocol pop3 user MAIL_USER@outlook.com \
with password MAIL_PASSWORD is lubuntu here;

# Bila menggunakan procmail sebagai MDA-nya
# mda "/usr/bin/procmail -d %T"

options
ssl
sslproto ssl3
sslcertck
#======================================================#
File : .muttrc
Lokasi: /home/lubuntu
Keterangan: bila file ini belum ada buat dengan vi atau leafpad
lalu ubah permission-nya menjadi 0700 dengan: sudo chmod 700 ~/.muttrc
Isi file:
#======================================================#
# Personal data
set realname =lubuntu
set from = MAIL_USER@outlook.com
set use_from = yes
set envelope_from ="yes"
set charset=UTF8


# Setting environment variables:
set mbox_type=Maildir
set spoolfile="~/Maildir"

#======================================================#
# Folders
set mask="!^\\.[^.]"
set folder="~/Maildir"
set mbox="~/Maildir"  # Mailbox-nya di sini
set record="+.Sent"  # lokasi pesan terkirim
set postponed="+.Drafts" # lokasi pesan draf
set move=no  # tidak memindahkan pesan dari spool.

#======================================================#
# Pengurutan:
set sort_browser=alpha    # mengurutkan mailbox

#======================================================#
# Urutan header dan tampilan
hdr_order Date: From: User-Agent: X-Mailer \
To: Cc: Reply-To: Subject:
ignore *
unignore Date: From: User-Agent: X-Mailer  \
To: Cc: Reply-To: Subject:
                                  
#======================================================#
# Penyunting teks 
# pakai vi
set editor="vi -c 'set tw=70 et' '+/^$' " 
set edit_headers # See the headers when editing
                                  
#======================================================#
# Aliases
                                  
set sort_alias=alias # pengurutan nama alias

#======================================================#
# Lain-lain
set markers  # menandai penggalan baris teks dengan a +
set smart_wrap  # jangan memenggal di tengah kata
set pager_context=5 # menahan 5 baris akhir saat menggulung.
set status_on_top # Baris Status di atas.
push <show-version> # versi Mutt saat startup

File : sasl_passwd dan sasl_passwd.db
Lokasi: /etc/postfix
Isi file sasl_passwd:
smtp.live.com:587 MAIL_USER@outlook.com:MAIL_PASSWORD
Simpan, lalu ketikkan perintah:
lubuntu@lubuntu:~$ sudo chown root:root /etc/postfix/sasl_passwd
lubuntu@lubuntu:~$ sudo postmap hash:/etc/postfix/sasl_passwd
file mapping sasl_passwd.db terbentuk


File : main.cf
Lokasi: /etc/postfix
Isi file:
# See /usr/share/postfix/main.cf.dist for a commented, more complete version


# Debian specific:  Specifying a file name will cause the first
# line of that file to be used as the name.  The Debian default
# is /etc/mailname.
#myorigin = /etc/mailname

smtpd_banner = $myhostname ESMTP $mail_name (Ubuntu)
biff = no

# appending .domain is the MUA's job.
append_dot_mydomain = no

# Uncomment the next line to generate "delayed mail" warnings
#delay_warning_time = 4h

readme_directory = no

# TLS parameters
# smtpd_tls_cert_file=/etc/ssl/certs/ssl-cert-snakeoil.pem
# smtpd_tls_key_file=/etc/ssl/private/ssl-cert-snakeoil.key
# smtpd_use_tls=yes
# smtpd_tls_session_cache_database = btree:${data_directory}/smtpd_scache
smtp_tls_session_cache_database = btree:${data_directory}/smtp_scache
smtp_tls_security_level = may

# See /usr/share/doc/postfix/TLS_README.gz in the postfix-doc package for
# information on enabling SSL in the smtp client.

myhostname = lubuntu
alias_maps = hash:/etc/aliases
alias_database = hash:/etc/aliases
mydestination = lubuntu, localhost.localdomain, , localhost
relayhost = smtp.live.com:587
mynetworks = 127.0.0.0/8 [::ffff:127.0.0.0]/104 [::1]/128
mailbox_size_limit = 0
recipient_delimiter = +
inet_interfaces = all
inet_protocols = all
smtp_sasl_auth_enable = yes
smtp_sasl_password_maps = hash:/etc/postfix/sasl_passwd
smtp_sasl_security_options =
home_mailbox = Maildir/

Cara memainkannya

Dari Terminal:
lubuntu@lubuntu:~$ sudo postfix start
lubuntu@lubuntu:~$ fetchmail
lubuntu@lubuntu:~$ mutt
Ketika di dalam Mutt, bila ingin mengambil email dari Outlook, ketik tanda ! untuk dapat menjalankan perintah shell, lalu ketik fetchmail
Membuat email dengan tombol m
Menambahkan lampiran dengan a
Mengirim email dengan y
Selesai dan keluar dari Mutt dengan tombol q
lubuntu@lubuntu:~$ sudo postfix stop
Top Bang-Bang(et) hasilnya.

Sabtu, 26 September 2015

Lubuntu 15.04 AMD64 pada Dell 3458



Bahan:

  • Laptop Dell Inspiron 14 3458 x64
  • VirtualBox pada Windouse 8.1 komplit dengan paket ekstensinya
  • file iso lubuntu-15.04-desktop-amd64
  • USB Flash 8 GB

Pengolahan:

  • Buat Virtual machine untuk Lubuntu pada VirtualBox, dengan sistem EFI aktif. Tidak perlu membuat Virtual Harddisk, yang penting USB flashdisk-nya  terhubung, dengan virtual secondary drive CD/DVD berisi iso file lubuntu.
  • Jalankan Lubuntu secara virtual, pilih “Try Lubuntu without Installing”, lalu setelah masuk jendela, pilih tombol Dash > ketik gparted > pilih aplikasi Gparted
  • Hapus isi Flashdisk dengan men-delete semua partisi yang ada (backup dulu kalau sebelumnya ada data yang penting)
  • Buat tabel partisi berjenis msdos atau gpt, lalu
  • Buat empat partisi yaitu
Urutan deviceLabel partisiUkuran (MB)tipe formatFlag
/dev/sdX1lubuntu2048FAT32boot
/dev/sdX2casper-rw4096ext2-
/dev/sdX3home-rw1024ext2-
/dev/sdX4sn-rwsisanyaext2-


  • Lalu keluar dari gparted
  • Jalankan aplikasi Startup Disk Creator dengan cara pilih tombol Dash > ketik startup > Pilih Startup Disk Creator
Catatan: Bila ukuran partisi pertama /dev/sdX1 terlalu kecil dari 3 kali ukuran iso, pilihan untuk persistensi pada bagian bawah aplikasi akan terlihat disabled (tidak aktif).
  • Pilih sumber instalasi dari CD/DVD dan target instalasi pada USB flashdisk partisi /dev/sdX1, dan memilih “Store in reserved extra space” untuk membuat file persistensi dengan ukuran default 1GB (minimal), lalu pilih tombol “Make Startup Disk”.
  • Tunggu hingga selesai lalu keluar dari Startup Disk Creator.
  • Keluar dari Lubuntu virtual, lalu keluar dari VirtualBox
  • Hapus atau ganti nama file casper-rw pada USB flashdisk (sistem Windouse 8.1 hanya dapat melihat partisi pertama saja dari USB flashdsik), lalu matikan laptop
Catatan: Bila ingin menambah kapasitas dari partisi /dev/sdX2 dengan mengurangi ukuran /dev/sdX1, jangan melalui aplikasi gparted, sebab akan membuat semua file yang ada pada media partisi /dev/sdX1 tidak dapat dibaca melalui File Explorer-nya Windouse 8.1 (corrupted).

Pengujian Boot:

  • Nyalakan laptop dengan segera menekan tombol F2 untuk masuk ke UEFI setup
  • Setting boot sequence pada laptop dan buat agar UEFI-Flashdisk berada pada urutan pertama, tekan tombol Apply, lalu Exit
  • Tunggu hingga menu pilihan boot dari GRUB2 muncul, pilih “Try Lubuntu without Installing
  • Selamat datang di Lubuntu

Pengujian Sistem:

  • Touchpad tidak berfungsi, harus dengan mouse lain untuk pointing device-nya (bug)
  • File manager menggunakan aplikasi pcmanfm Ok.
  • Harddisk laptop yang telah berisi sistem Windouse 8.1 dengan tipe alokasi NTFS tidak dapat di mounting secara bebas (read-only mounting, -ro loop)
  • Multimedia berupa suara dan video berfungsi dengan baik
  • Persistensi secara otomatis dialihkan ke partisi /dev/sdX2 yang berlabel casper-rw
  • Jaringan WiFi terkoneksi dengan Hospot portabel dari Smartphone Android Lenovo (lebih cepat kalau pakai lubuntu tanpa persistensi)
  • Peramban Mozilla Firefox Ok, Abiword dan Gnumeric Ok.
  • Penanganan Keyboard melalui iBus standar, jadi untuk font-font unicode dengan layout keyboard buatan sendiri tidak terdata di iBus (harus pakai setxkbmap -layout xx)
  • Proses Shutdown halus dan cepat

Jumat, 18 September 2015

Tranfer File dari Android ke PC menggunakan ES File Explorer

  • Unduh dan pasang aplikasi ES File Explorer pada perangkat Android
  • Pilih menu Pengaturan, lalu pada bagian Jaringan, pilih Lainnya ..., lalu pilih Penambatan & Hotspot Portabel (lebih baik matikan sambungan data terlebih dahulu), selanjutnya centang Hotspot Wi-Fi portabel (password untuk Hotspot Wi-Fi perlu ada).



  • Hubungkan Laptop atau PC dengan Android secara wireless.
  • Pada Android, jalankan ES File Explorer, pilih pada bagian Jaringan menu Pengelola Remote. tekan tombol Hidupkan, terlihat alamat ftp dan port-nya perangkat Android sebagai contoh:
ftp://192.168.43.1:3721

Pada waktu ini Android menjadi server ftp yang dapat diakses oleh siapa saja yang terhubung secara wireless, untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut




  • Kembali ke laptop, jalankan aplikasi ftp client seperti gftp, Filezilla dsb dan masukkan alamat host ftp-nya di atas, tanpa perlu username dan password.



  • Maka transfer file dari dan ke perangkat android dapat dilakukan. Contoh di atas menggunakan aplikasi gFTP pada sistem Linux Fatdog64.
  • Untuk Sistem Windouus, sebagai contoh dipakai Windouus 8.1, tranfer file dapat dilakukan melalui serangkaian langkah seperti berikut:
  1. Klik ikon File Explorer, lalu klik kanan pada bagian Network, pilih Map Network drive...
  2. Pada jendela Map Network Drive pilih tautan warna biru yang bertuliskan Connect to a Web site that you can use to strore tour document and picture
  3. Muncul Jendela Add Network Location yang berisi Wizard untuk Add Network Location, klik pada tombol Next.
  4. Lalu pada bagian Where do you want to create this network location, pilih Choose a custom network location, lalu Next.
  5. Pada bagian Specify the location of your website, isi kotak Internet or network address dengan alamat ftp yang diberikan oleh perangkat android, lalu Next.
  6. Selanjutnya tekan Next dan Finish untuk memunculkan isi perangkat android pada File Explorer.
  7. Tinggal Copy dan Paste dari dan ke android sesuai keinginan, lebih jelasnya lihat gambar berikut,






Kamis, 17 September 2015

Keyboard Layout Font Jawa Unicode pada Sistem X11 Linux

Download dan instal font jawa Unicode pada Linux (cara sesuai masing-masing distro)
Buat file jv pada folder /usr/share/X11/xkb/symbols dengan isi sebagai berikut:

default  partial alphanumeric_keys modifier_keys                        
xkb_symbols "jv" {                        
                        
    name[Group1]= "jav(Jawa Komplit)";                    
                        
    key <TLDE> {[    UA981    ,    UA9B3    ]};
    key <AE01> {[    UA9D1    ,    UA9C3    ]};
    key <AE02> {[    UA9D2    ,    UA9C4    ]};
    key <AE03> {[    UA9D3    ,    UA9C5    ]};
    key <AE04> {[    UA9D4    ,    UA9DE    ]};
    key <AE05> {[    UA9D5    ,    UA9DF    ]};
    key <AE06> {[    UA9D6    ,    UA985    ]};
    key <AE07> {[    UA9D7    ,    UA987    ]};
    key <AE08> {[    UA9D8    ,    UA98D    ]};
    key <AE09> {[    UA9D9    ,    UA9C1    ]};
    key <AE10> {[    UA9D0    ,    UA9C2    ]};
    key <AE11> {[    UA989    ,    UA990    ]};
    key <AE12> {[    UA98A    ,    UA98B    ]};
                        
    key <AD01> {[    UA994    ,    UA9AC    ]};
    key <AD02> {[    UA9AE    ,    UA9B0    ]};
    key <AD03> {[    UA9BC    ,    UA98C    ]};
    key <AD04> {[    UA9AB    ,    UA9BF    ]};
    key <AD05> {[    UA9A0    ,    UA9A1    ]};
    key <AD06> {[    UA9AA    ,    UA9BE    ]};
    key <AD07> {[    UA9B8    ,    UA988    ]};
    key <AD08> {[    UA9B6    ,    UA986    ]};
    key <AD09> {[    UA9C6    ,    UA98E    ]};
    key <AD10> {[    UA9A5    ,    UA9A6    ]};
    key <AD11> {[    UA9BA    ,    UA980    ]};
    key <AD12> {[    UA9B4    ,    UA9CF    ]};
                        
    key <AC01> {[    UA9B2    ,    UA984    ]};
    key <AC02> {[    UA9B1    ,    UA9AF    ]};
    key <AC03> {[    UA9A2    ,    UA99D    ]};
    key <AC04> {[    UA9A3    ,    UA99E    ]};
    key <AC05> {[    UA992    ,    UA993    ]};
    key <AC06> {[    UA983    ,    UA9B5    ]};
    key <AC07> {[    UA997    ,    UA999    ]};
    key <AC08> {[    UA98F    ,    UA991    ]};
    key <AC09> {[    UA9AD    ,    UA9B7    ]};
    key <AC10> {[    UA9C7    ,    UA9B9    ]};
    key <AC11> {[    UA9C0    ,    UA9BB    ]};
                        
    key <AB01> {[    UA99A    ,    UA998    ]};
    key <AB02> {[    UA99B    ,    UA99C    ]};
    key <AB03> {[    UA995    ,    UA996    ]};
    key <AB04> {[    UA982    ,    UA9BD    ]};
    key <AB05> {[    UA9A7    ,    UA9A8    ]};
    key <AB06> {[    UA9A4    ,    UA99F    ]};
    key <AB07> {[    UA9A9            ]};
    key <AB08> {[    UA9C8            ]};
    key <AB09> {[    UA9C9            ]};
    key <AB10> {[    UA9CC    ,    UA9CA    ]};
                        
    key <BKSL> {[    UA9CD    ,    UA9CB    ]};
                        
    include "level3(ralt_switch)"                    
};                        

Tambahkan pada bagian <layoutlist> di dalam file evdev.xml yang berada di /usr/share/X11/xkb/rules kode berikut ini

    <layout>
      <configItem>
        <name>jv</name>
        
        <shortDescription>jav</shortDescription>
        <description>java (ID)</description>
        <languageList>
          <iso639Id>jav</iso639Id>
        </languageList>
      </configItem>
    </layout>


Contoh


ꦤꦶꦪꦠ꧀ꦲꦶꦁꦱꦸꦤ꧀ꦲꦩꦠꦏ꧀ꦲꦗꦶꦱꦼꦩꦂꦩꦺꦱꦼꦩ꧀


Selasa, 15 September 2015

FATDOG64 PADA DELL INSPIRON 14-3458




Punya komputer baru dengan sistem yang baru memang tak mudah untuk digunakan. Biasa menggunakan mesin Laptop dengan arsitektur x86/32-bit dan sistem booting menggunakan BIOS. Kali ini terpaksa menggunakan Laptop baru dengan arsitektur x64 dan sistem bootingnya UEFI (wuiih sereem!). Belum lagi ditambah sistem operasinya yang menggunakan Windows 8.1, bikin jantung deg-degan (kata yang jual, laptop yang kosongan lagi habis, preet 400 ribu melayang dah).

Alasan membeli yang baru karena laptop yang lama jebol (layar gelap - blank), padahal sudah lama terbiasa dengan sistem Linux-nya Ubuntu dan Slitaz yang terpasang di laptop yang lama. Tapi kalau tidak begini keadaannya, tidak akan punya sesuatu yang baru untuk dipelajari.

Ok langsung saja ke pokok hal yaitu spesikasi laptop yang dimiliki adalah:
Manufacturer: Dell
Model: Inspiron 14_3458
Processor: Intel(R) Core(TM) i3-4005U CPU @ 1.70GHz 1.70GHz
RAM: 4.00 GB
System type: 64-bit Operating System, x64-based processor

Dan settingan penggunaan laptop yang diinginkan adalah:
  1. Laptop mempertahankan sistem Windows 8.1 untuk sementara (sampai virus dan corrupted files menggerogoti habis hingga Windows 8.1 tewas. He..he..)
  2. Dapat booting dengan distro Linux kecil pakai USB Flash Disk melalui UEFI lengkap dengan secure boot-nya.

Pilihan untuk distro Linux untuk booting akhirnya jatuh ke Fatdog64. Karena distro kecil lainnya seperti Slitaz dan DSL belum support UEFI. Cara untuk membuat flash-boot nya lumayan mudah, asalkan sudah menginstal VirtualBox di Windows komplit dengan Extension Pack-nya.

TAHAP PERSIAPAN

  • Download Oracle VirtualBox
  • Download Extension Pack-nya VirtualBox
  • Menginstal Virtual Box
  • Download file iso Fatdog64 terbaru, saat itu Fatdog64-701.iso
  • Menyiapkan USB flash 2GB

TAHAP PEMBUATAN

  • Pasang USB flash-nya (ding-dong), isi dengan file Fatdog64-701.iso
  • Buat mesin virtual fatdog64 melalui VirtualBox dengan memilih sistem Linux 3.x 64-bit, isi secondary CD drive dengan Fatdog64-701.iso dan sistem USB yang terhubung
  • Jalankan hingga masuk jendela Fatdog64
  • Pilih ikon USB Flash pada layar, hingga terlihat file iso Fatdog64
  • Buka aplikasi ROX Filer (File Manager), lalu copy file iso dari /mnt/sdb ke / (caranya klik kanan file, lalu hapus /mnt/sdb-nya, terus tekan Copy)
  • Klik kanan pada ikon USB dan pilih Unmount untuk melepas kaitan mounting file.
  • Kemudian pilih Menu > Control Panel > Utilities > Gparted untuk membuat Flash disk menjadi Unalocated (tidak perlu membuat partisi)
  • Jalankan Rxvt terminal lalu ketik perintah :
# fdisk -l   [enter]
perintah ini untuk melihat dan memastikan flash disk berada pada dev/sdx apa, /dev/sda atau /dev/sdb

# dd if=/xxx.iso of=/dev/sdb bs=4M  [enter]
Perintah untuk menyalin file iso ke flashdisk bila lokasi flashdisk di /dev/sdb
  • setelah itu ketik
# fix-usb.sh /dev/sdb [enter]
# mkdosfs /dev/sdb3 [enter]
Dua perintah di atas untuk mendapatkan kembali ruang kosong, bila menggunakan flashdisk berukuran lebih dari 260 MB.
  • Keluar dari terminal, Shutdown mesin virtual-nya. Keluar dari VirtualBox - Selesai, tinggal di tes.

TAHAP BOOTING

  • Laptop lalu di booting ulang
  • Tekan- tekan tombol F2 untuk masuk ke boot setup
  • Lalu pada bagian Boot Sequence muncullah USB flash UEFI, tinggal geser ke atas.
  • Sistem juga menanyakan trusted certificate key, cari-cari di bagian USB akhirnya ketemu dan pilih file fatdog64.cer lalu memasukkan 0 untuk melanjutkan proses boot.
  • Selanjutnya tinggal Enter - enter saja saat tampilan menu Grub muncul, seperti yang terlihat pada sistem Virtual-nya Fatdog64 di VirtualBox.
  • Akhirnya, Selamat datang di Fatdog64, gak sia-sia beli kuota data 50ribu-nya.

PENGATURAN FATDOG64

  • Mengatur Network melalui wpa_gui (kanan-bawah) untuk wifi (langsung konek dengan Android dengan kuncian standar WPA-PSK)
  • Mengatur Sound pada Control panel, dengan memilih sound card ALC3234, Alsa mixer juga diatur.
  • Mengatur audio output module aplikasi pada VLC  melalui menu Tools > Preference  menjadi ALSA  dan memlilih ALC3234 Analog default device pada bagian device-nya

UJICOBA

  • VLC OK digunakan baik untuk video .mkv maupun musik .mp3
  • Internet melalui Seamonkey juga konek dan OK
  • Aplikasi lainnya juga OK
  • Yang gak OK ada siih, tapi rahasia.

Kesimpulan

Cari lagi distro Linux kecil lain yang dukung UEFI aah...

Sabtu, 12 September 2015

Menyalin File Image (.img) ke Floppy Disk 720 KB



Bahan yang dibutuhkan:


  • File image yang berukuran720 KB
  • Floppy disk (Disket) ukuran 1,44 MB (masih ada yang jual saat tulisan ini dibuat)
  • Floppy Drive baik yang jadul maupun yang USB.
  • Komputer atau laptop dengan sistem operasi minimal Windows XP
  • Program aplikasi Rawrite for Windows (ada gratis di internet)
  • Sealtape (siltip) atau isolasi atau sepotong kertas berperekat


Cara Mengolah:


  • Mengubah disket 1,44 MB menjadi disket 720 KB dengan cara menutup lubang yang tidak ada kuncinya pada disket dengan siltip (kalo bisa siltip kertas). Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
 
  •  Melakukan performatan disket dengan cara:
  1.  Nyalakan komputer dengan mengaktifkan dan menghubungkan pula floppy drive-nya
  2. Masukkan disket yang sudah ditutup lubangnya ke floppy drive A:.
  3. Jalankan aplikasi Command Prompt melalui
 menu Start > Accessories > Command Prompt (ini di Windows XP), atau
Start > Apps > Command Prompt (di Windows 8.1)


  • Lalu ketik pada jendela Command Prompt

format a: /t:80 /n:9

Maka disket akan diformat oleh Windows dengan ukuran 720KB seperti terlihat pada gambar di bawah ini.




  • Terakhir salin file image yang berukuran 720 KB ke disket dengan aplikasi Rawrite. Contohnya seperti di bawah ini.




 Silakan mencoba.





Selasa, 08 September 2015

Konversi Sistim Bilangan

Sistem angka yang digunakan saat ini kebanyakan menggunakan sistem desimal dimana bilangannya merupakan penjumlahan dari perkalian koefisien (0 - 9) dengan pangkat dari basis angka 10. Jadi bila ada bilangan 2735, itu berarti
2735 = 2 x 103 + 7 x 102 + 3 x 101 + 5 x 100
Namun pada dunia digital yang digunakan tidak hanya desimal saja, tapi sistem biner dan heksadesimal juga digunakan. Sistem biner dan heksadesimal digunakan pada bidang digital karena sifatnya yang sesuai dengan kondisi pengkodean digital yang hanya mengenal dua keadaan yaitu On dan Off.
Sistem biner merupakan sistem bilangan dengan jumlah koofisien yang digunakan ada 2 buah yaitu 0 dan 1 dan dengan basis pangkatnya adalah angka 2.
Sedangkan jumlah koefisien pada sistem heksadesimal ada 16 buah yaitu 0 - 9 dan A - F dengan basis pangkatnya adalah 16.
Untuk dapat memahami angka biner dan heksadesimal maka perlu untuk mengetahui cara pengubahan (konversi) sistem bilangan yang satu ke sistem bilangan lainnya. Beberapa diantaranya saya ulas sedikit seperti ulasan di bawah ini.

Biner ke Desimal

Konversi dilakukan dengan menjumlahkan pangkat dari basis 2 dari koefisien yang nilainya 1. Sebagai contoh:
(1010.011)2 = 23 + 21 + 2-2 + 2-3 = (10.375)10

Desimal ke Biner

Dilakukan dengan melakukan pembagian dengan 2 berulang kali, dan menyimpan sisa hasil baginya seperti yang terlihat pada contoh berikut ini:
Misal angka yang ingin dikonversi adalah 41, maka
41 / 2 = 20, sisa 1
20 / 2 = 10, sisa 0
10 / 2 = 5, sisa 0
5 / 2 = 2, sisa 1
2 / 2 = 1, sisa 0
1 / 2 = 0, sisa 1

Lalu jawabannya adalah sisa-sisa pembagian yg dimulai dari sisa paling akhir yaitu 101001

Untuk pecahan desimal, dapat dilihat melalui contoh berikut:
Misal angka pecahannya 0.6875, maka
0.6875 x 2 = 1.3750
0.3750 x 2 = 0.7500
0.7500 x 2 = 1.5000
0.5000 x 2 = 1.0000

Jawabannya diambil dari angka di depan koma mulai dari pertama yaitu, 1011 sehingga jawabannya adalah:
(0.6875)10 = (0.1011)2

Heksadesimal ke Desimal

Nilai koefisien yang digunakan pada sistem bilangan heksadesimal adalah 0 - 16. Dan karena tidak ada lambang angka yang lebih dari 9, maka untuk lambang koefisien 10 hingga 15 digunakan huruf A hingga F.
Cara konversinya ke desimal juga sama seperti cara biner ke desimal, tinggal kita ganti saja basis pangkatnya dengan basis 16. Sebagai contoh.
(B1A5)16 = 11 x 163 + 1 x 162 + 10 x 161 + 5 x 160 = (45477)10
Demikian pula kebalikannya yaitu dari desimal ke heksadesimal.
45477 / 16 = 2842 sisa 5
2842 / 16 = 177 sisa 10 (A)
177 / 16 = 11 sisa 1
11 / 16 = 0 sisa 11 (B)

Jadi,
(45477)10 = (B1A5)16

Heksadesimal ke Biner

Bagian ini juga lebih sederhana dan mudah. Asalkan telah mengerti dan hafal nilai biner untuk nilai desimal dari 0 hingga 15. Sebagai contohnya (64)16
6 nilai binernya 0110
4 nilai binernya 0100
(64)16 = (110 0100)2


Sumber: Digital Design, Morris Mano, Prentice Hall International 1984