Translate

Senin, 11 Juli 2016

Midi Player pada Slitaz 4.0

Untuk mendengarkan musik instrumental lebih baik menggunakan file audio berjenis MIDI daripada WAV maupun MP3. Sebab ukuran file MIDI biasanya ratusan kali lebih kecil dari MP3 untuk sebuah lagu.
Aplikasi yang dapat digunakan untuk menjalankan file audio berjenis MIDI pada Slitaz hanyalah Timidity, itupun ada file paket tambahan yang tidak ada di mirror. Paket tambahannya yaitu freepat (ukuran ~24MB), yang dapat dicari dan di download dari forum Slitaz yang membahas tentang MIDI player.
Bila dua paket yaitu timidity dan freepats telah terpasang, maka tinggal menjalankannya melalui Terminal.

tux@slitaz:~$ timidity namafile.mid
Atau, bila ingin dengan tampilan window GTK+
tux@slitaz:~$ timidity -c /usr/share/timidity/freepats/crude.cfg -ig

Atau dengan tampilan window XAW
tux@slitaz:~$ timidity -c /usr/share/timidity/freepats/crude.cfg -ia

File crude.cfg yang disertakan pada perintah di atas, berguna untuk menutupi kekurangan dari file freepats.cfg. Sebab memang ada banyak sekali perangkat audio yang belum terpetakan. Yang bila file MIDI dengan perangkat audio yang belum dipetakan tersebut dimainkan secara standar, akan ada pesan error berupa "No instrument mapped to tone bank 0, program ## - this instrument will not be heard".
Namun sayangnya freepats tetap tidak mencukupi, terutama untuk file MIDI musik klasik (isinya berupa simphoni, concerto dsb) yang menggunakan jumlah instrumen yang begitu buanyak dan aneh-aneh. Sehingga akhirnya lebih baik menggunakan metode SoundFont yang juga didukung oleh Timidity.

SoundFont

Untuk menggunakan SoundFont, maka terlebih dahulu kita duonlot file SoundFont-nya yang berekstensi .sf2 dari internet. Yang baik namun lengkap bernama 8Rock11e.sf2, yang dapat di duonlot di HammerSound. Ini file lumayan komplit, isinya 128 instrumen plus ukuran file-nya kecil.
Langkah selanjutnya:
  • Kemudian file 8Rock11e.sf2 disalin saja ke direktori /usr/share/timidity.
  • Lalu kita edit file timidity.cfg yang berada di folder yang sama, dengan Leafpad.
  • Isi-nya kurang lebihnya sebagai berikut:
  • # freepats 
    
    # Two lines below for freepats, kill 'em all
    # dir /usr/share/timidity/freepats
    # source /usr/share/timidity/freepats/freepats.cfg
    
    # Using SoundFont will be better
    # Standard
    # soundfont /usr/share/timidity/KawaiStereoGrand.sf2
    # soundfont /usr/share/timidity/Piano_Yamaha_DX7.sf2
    
    # Complete (perfect for classical music)
    # soundfont /usr/share/timidity/Florestan_Basic_GM_GS.sf2
    soundfont /usr/share/timidity/8Rock11e.sf2
    
    # For my slow PC
    opt EFresamp=l          #use linear resampling
    opt EFvlpf=d            #disable VLPF
    opt EFreverb=d          #disable reverb
    opt EFchorus=d          #disable chorus
    opt EFdelay=d           #disable delay
    
  • Lalu jalankan Timidity pada Terminal,
  • tux@slitaz:~$ timidity -ia
    
  • Hasilnya memang lebih lumayan daripada freepats.
  • Silakan juga untuk menggabungkan beberapa SoundFont sekaligus, dan lihat hasilnya.
  • SoundFont yang paling buaagus memang yang ukurannya guede (> 100MB)

Timidity sebagai Server MIDI

Bila ingin agar Timidity sebagai Server MIDI, sehingga aplikasi lain (seperti vkeybd, aplaymidi) dapat dijalankan melalui saluran Timidity, dilakukan dengan menjalankan dua perintah berikut di Terminal untuk memuat module yang diperlukan:
tux@slitaz:~$ su
Password: 
root@slitaz:/home/tux# modprobe snd-seq-device
root@slitaz:/home/tux# modprobe snd-seq-midi
Lalu lanjutkan dengan mengetikkan perintah:
tux@slitaz:~$ timidity -iA
Bila benar, maka akan muncul pesan sebagai berikut:
Requested buffer size 32768, fragment size 8192
ALSA pcm 'default' set buffer size 33868, period size 3760 bytes
TiMidity starting in ALSA server mode
Opening sequencer port: 128:0 128:1 128:2 128:3
Selanjutnya, kita dapat menjalankan program audio lain melalui saluran port yang pada jendela terminal lain seperti:
aplaymidi --port 128:0 music.mid
vkeybd --addr 128:0
Untuk menghentikan Timidity yang berjalan sebagai server MIDI, dilakukan dengan menekan Ctrl+C pada terminal yang menjalankan perintah timidity -iA.
Bila ingin setiap kali booting, dapat menjalankan Timidity sebagai server MIDI, maka edit file rcS.conf pada folder /etc yang tentunya harus sebagai root. Lalu tambahkan pada bagian LOAD_MODULES, dua module yang kita modprobe di atas tadi sehingga seperti:
LOAD_MODULES=" intel_agp snd_intel8x0 snd-seq-device snd-seq-midi"

MIDI ke MP3

TiMidity juga dapat mengubah file MIDI ke format file lainnya. Untuk mengubah ke format WAV, gunakan perintah:
tux@slitaz:~$ timidity input.mid -Ow -o out.wav
Untuk mengubah ke format MP3, dapat menggunakan lame. Bila lame belum terinstal, instal-lah terlebih dahulu (cuma satu paket kecil saja). Perintah berikut akan mengubah file MIDI ke MP3.
tux@slitaz:~$ timidity input.mid -Ow -o - | lame -V2 - out.mp3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar